Kamis, 21 Februari 2013

Penyebab Nafas Bau Saat Bangun Tidur


Bau napas tidak Sedap atau yang di kenal dengan sebutan halitosis biasanya terjadi karena kondisi mulut yang tidak higienis atau masalah pada lambung. Penyebab umum bau napas (Halitosis) terletak di dalam mulut. Dari 80 hingga 90 persen dari kasus tersebut, karena sesuatu di dalam mulut. yang Paling sering karena mulut yang kotor. Plak, bakteri yang hampir tak terlihat dan terus-menerus terbentuk di mulut Anda.
Para ahli kesehatan gigi dan mulut kerap menganjurkan kita untuk menyikat gigi serta lidah sebelum tidur. Bahkan untuk memperoleh hasil yang optimal, di sarankan pula berkumur dengan obat kumur yang mengandung xylitol, triclosa, atau minyak esensia. Hal ini tentunya bertujuan untuk mencegah kerusakan gigi akibat bakteri yang bersumber dari sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi. Namun, pernahkah Anda mengalami bau mulut saat bangun pagi padahal sudah sikat gigi dan berkumur?
Idealnya setelah menyikat gigi dan berkumur mulut kembali bersih. Tapi, pada kenyataannya bau busuk kerap kembali mengusik, hal ini ternyata di sebabkan adanya perkembangbiakan bakteri di dalam mulut.
Pasta gigi dan obat kumur yang mengandung xylitol, triclosa, atau minyak esensia memang dapat menghalau bakteri, tapi pengaruh dari bahan-bahan ini tidak bertahan lama. Bahan-bahan yang ampuh mengusir bakteri ini akan sirna dari mulut bahkan pada saat Anda akan tidur. Ini menyebabkan lingkungan yang kondusif untuk tumbuhnya bakteri pun muncul kembali. Salah satu unsur penting yang paling berperan menciptakan bau mulut saat kita tidur adalah kurangnya produksi air liur.
Produksi air liur melambat secara signifikan ketika tidur. Cairan yang biasanya bertanggung jawab melemahkan bakteri atau mengangkutnya ke usus juga ikut beristirahat. Hasilnya, bakteri di biarkan berkembang biak selama berjam-jam dan menghasilkan konsentrasi senyawa jahat yang membuat bau.
“Mikroba pengurai memproduksi bau busuk di mulut, prosesnya serupa dengan yang terjadi pada limbah pembuangan,” kata Sean S. Lee, profesor kedokteran gigi di Loma Linda University School of Dentistry di California.
Bakteri memperoleh energi melalui asam amino dan pencernaan protein. Beberapa asam amino yang di cerna mengandung sulfur dan akan di lepaskan ketika bakteri memprosesnya. Sulfur sendiri merupakan salah satu penyebab bau. Tidak hanya itu saja yang membuat bau mulut, melainkan adanya sekelompok gas yang berkumpul menjadi satu.
Bakteri berkembangbiak dengan cara melepaskan senyawa bau. Ada sekitar 600 atau lebih senyawa bau yang di lepaskan sehingga membuat bau mulut bercampur antara lain kadaverina (bau mayat), hidrogen sulfida (bau telur busuk), asam isovaleric (bau kaki), methylmercaptan (bau tinja), putresin (bau daging busuk) dan trimetilamina (bau ikan). Tapi kabar baiknya, orang lain hanya butuh waktu 5 menit untuk beradaptasi dengan bau busuk tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar