Kamis, 11 Oktober 2012

Fashion bisa memakan 'korban'


Dunia fashion memang seakan nggak bisa lepas dari kita sebagai cewek. Begitu cepatnya tren fashion berubah, membuat kita pengin jadi cewek yang selalu up to date masalah gaya berpakaian.


Gadis Aksi




Keren sih, apalagi kalau produk fashion tersebut kualitasnya terjamin asli. Tapi ingat, jangan karena suka banget sama fashion, sehingga kita lupa bahwa pakaian yang kita pakai itu bahannya dibuat dengan membunuh makhluk lain terlebih dulu. Yup, banyak banget fashion item yang dibuat asli dari bagian tubuh binatang, terutama kulit atau bulunya.

Ini dia faktanya:
Setiap tahun, sekitar 40 juta hewan diburu untuk diambil bulunya. Hewan yang paling banyak diburu adalah serigala, anak macan, berang-berang, dan musang. Bulu mereka banyak yang digunakan untuk membuat coat.

Adapula ’hewan kelas dua’ yang bulunya dipakai juga di industri bulu ini. Hewan-hewan seperti burung, tupai, anjing, dan kucing ini sering ditemukan dalam perangkap yang dibikin oleh para pekerja industri tersebut. Kasihan, ya...

Sedangkan hewan yang memang sengaja diternakkan untuk industri fashion, kadang proses membunuhnya bisa dibilang cukup kejam. Salah satu yang paling sering dilakukan adalah dengan memasukkan aliran listrk melalui anus mereka sampai mati.

Hewan-hewan dalam penangkaran/peternakan, hidup dalam sangkar kecil yang bisa membuat mereka menjadi stres. Nggak heran kalau banyak hewan yang bunuh diri dengan menggigit kuku atau ekornya sendiri. Hiks...

Untuk membuat coat berukuran 1 m, dibutuhkan sebanyak: 16 coyote/45 tupai/40 raccoon/8 anjing laut/15 berang-berang. Itu belum termasuk jumlah hewan yang terbunuh saat harus trial and eror pada saat proses produksi. Bisa dibayangkan, kan berapa banyak hewan yang harus dibunuh untuk membuat 10 buah coat saja?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar