Salah satu peristiwa yang cukup meyakinkan soal kebenaran The Ball Lightning adalah yang dialami oleh para penumpang pesawat Eastern Airline pada 19 Maret 1963. Saat itu, terjadi badai dengan petir menyambar. Anehnya, salah satu petir tersebut berbentuk lingkaran dan disertai dengan suara mendesis.
Peristiwa lainnya terjadi di Januari 1984. Kali ini, sebuah bola petir terlihat di dalam pesawat penerbangan Rusia. Menurut berita, bola petir tadi melayang di atas kepala para penumpang, mulai dari bagian depan pesawat lalu ke belakang. Sesampainya di bagian ekor pesawat, benda tersebut terbelah menjadi dua dan menghilang keluar pesawat. Bola petir ini meninggalkan dua bekas lubang di pesawat.
Penasaran akan kejadian ini, para ilmuwan dari Brazil pun melakukan penelitian, yaitu dengan menghantarkan listrik tegangan tinggi ke lempengan silikon yang bagian tengahnya berongga seperti wafer. Adanya rongga tersebut memungkinkan oksigen masuk dan menciptakan bola-bola listrik bercahaya yang bergerak secara acak dan memiliki karakter sama seperti bola petir.
Meski hasil penelitian cukup bisa menjelaskan, namun kebenaran fenomena The Ball Lightning tetap masih dipertanyakan. Pasalnya, kemunculan petir ini sangat singkat, yakni sekitar 30 detik saja dan sangat jarang terjadi. Ada pula mitos soal The Ball Lightning yang mengatakan bahwa bola petir ini merupakan tanda kehadiran makhluk asing atau hantu. Yang mana, yang benar? Tentunya masih butuh pembuktian lebih lanjut.
Peristiwa lainnya terjadi di Januari 1984. Kali ini, sebuah bola petir terlihat di dalam pesawat penerbangan Rusia. Menurut berita, bola petir tadi melayang di atas kepala para penumpang, mulai dari bagian depan pesawat lalu ke belakang. Sesampainya di bagian ekor pesawat, benda tersebut terbelah menjadi dua dan menghilang keluar pesawat. Bola petir ini meninggalkan dua bekas lubang di pesawat.
Penasaran akan kejadian ini, para ilmuwan dari Brazil pun melakukan penelitian, yaitu dengan menghantarkan listrik tegangan tinggi ke lempengan silikon yang bagian tengahnya berongga seperti wafer. Adanya rongga tersebut memungkinkan oksigen masuk dan menciptakan bola-bola listrik bercahaya yang bergerak secara acak dan memiliki karakter sama seperti bola petir.
Meski hasil penelitian cukup bisa menjelaskan, namun kebenaran fenomena The Ball Lightning tetap masih dipertanyakan. Pasalnya, kemunculan petir ini sangat singkat, yakni sekitar 30 detik saja dan sangat jarang terjadi. Ada pula mitos soal The Ball Lightning yang mengatakan bahwa bola petir ini merupakan tanda kehadiran makhluk asing atau hantu. Yang mana, yang benar? Tentunya masih butuh pembuktian lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar